FILOSOFIS.ID - Tuhan, izinkan aku jadi pelacur biar Engkau tahu betapa hambamu
ini sangat membutuhkanMu.
Tuhan, izinkan aku jadi budak agar Engkau tahu betapa aku
sangat lemah dengan beban semua ini.
Tuhan, aku membutuhkanMu. Tuhan, aku sudah lemah. Apakah aku
tak boleh lelah, Tuhan?
Novel berjudul "Tuhan, Jadikan Aku Pelacur! - Sebuah
Memoir Muslim" sebenarnya adalah novel yang mengkritik beberapa kelompok
militan yang mempromosikan pembentukan negara Islam, dan individu mereka yang
terlalu otoriter dan dogmatis dengan cara religius.
Nida Killarney adalah tokoh utama merupakan seorang Muslim
yang taat. Dia dibungkus dengan jubah dan sorban, dan sebenarnya dia
menghabiskan hampir seluruh waktunya untuk berdoa, membaca al-Haith dan Dikr.
Dan dia hanya memiliki satu tujuan, dan itu adalah menjadi wanita Muslim yang
taat.
Namun, dalam perjalanan, Kieran menghadapi badai kekecewaan
yang besar. Kelompok-kelompok garis keras yang diikutinya, yang ingin
menegakkan hukum Islam di Indonesia, menjadi teladannya, hanya untuk melucuti
pemikiran dan keyakinan kritisnya.
Padahal, kondisi ini sudah berkali-kali diprotes dan
dituntut, hanya sampai kosong. Bahkan Tuhan, yang selama ini dimuliakan-Nya,
tampaknya melalaikan tanggung jawabnya dengan tidak menanggapi semua
keluhannya.
Dengan segala kekacauan dan kehampaan, Kieran terjebak dan
terjerumus ke dunia yang gelap. Rasa frustrasi yang dialaminya bahkan
diwujudkan dalam seks bebas dan mengonsumsi obat-obatan terlarang.
Dari petualangan seksualnya, tersingkap tabir kemunafikan
dari para aktivis yang telah meniduri dan menidurinya, kiri dan kanan, yang
selama ini vokal tentang moralitas.
Bahkan, sisi gelap dosen kampus Sunrise Yogyakarta yang
bersedia menjadi mucikarinya di dunia pelacuran yang suram juga telah
terungkap, dan ia juga anggota Partai Revolusioner Demokrat, dari sebuah faksi
yang ngotot memperjuangkannya. kepentingan di Indonesia Terbentuknya hukum
Islam.
Pemesanan KLIK DI SINI
Posting Komentar