Membaca pergolakan batin dua perempuan malam; antara
realitas hidup, intelektualitas, spiritualitas.
Karena manusia hanya memperdebatkan pelacur hanya sebatas
kata atau diksi, tak pernah menyetuh subtansi, sehingga dia ingin mendapat
jawaban langusng dari Sang Penentu, Tuhan.
_page-0001.jpg)

Posting Komentar