Membaca pergolakan batin dua perempuan malam; antara
realitas hidup, intelektualitas, spiritualitas.
Karena manusia hanya memperdebatkan pelacur hanya sebatas
kata atau diksi, tak pernah menyetuh subtansi, sehingga dia ingin mendapat
jawaban langusng dari Sang Penentu, Tuhan.
Posting Komentar