Perceraian Pasangan Katolik: Perspektif Hukum Positif, Kanonik, dan Implikasinya

 


Buku Perceraian Pasangan Katolik: Perspektif Hukum Positif, Kanonik, dan Implikasinya membahas secara mendalam tentang perceraian dalam konteks pasangan Katolik dengan mengkaji dari sudut pandang hukum positif Indonesia dan hukum kanonik Gereja Katolik. Dalam hukum positif, perceraian diakui dengan alasan tertentu sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Perkawinan, sementara dalam hukum kanonik, perkawinan yang sah dan telah disempurnakan tidak dapat diceraikan, kecuali oleh kematian salah satu pihak. Perbedaan mendasar antara kedua sistem hukum ini menjadi isu utama yang diangkat dalam buku ini.

Selain menyoroti ketidaksesuaian antara hukum positif dan hukum kanonik, buku ini juga mengulas dampak yang dialami oleh pasangan Katolik yang memilih untuk bercerai. Mereka yang bercerai secara sipil tetap dianggap menikah secara sah menurut hukum Gereja, sehingga tidak diperkenankan menikah lagi di dalam Gereja tanpa memperoleh anulasi perkawinan. Hal ini menimbulkan berbagai dilema bagi umat Katolik yang mengalami perceraian, baik dari segi kehidupan sosial maupun keimanan mereka dalam komunitas gerejawi.

Buku ini juga menyajikan studi kasus serta solusi pastoral yang dapat dilakukan oleh Gereja dalam mendampingi umat yang menghadapi perceraian. Pendekatan pastoral menjadi salah satu aspek penting dalam menyikapi persoalan ini, karena banyak pasangan yang mengalami kebingungan dan kesulitan dalam memahami konsekuensi perceraian mereka di mata Gereja. Dengan demikian, buku ini tidak hanya memberikan pemahaman hukum, tetapi juga menawarkan perspektif yang lebih luas mengenai bagaimana umat Katolik dapat menjalani hidup pasca perceraian sesuai dengan ajaran Gereja dan aturan hukum yang berlaku.

Pengarang        : Andi Dedi Wijaya, S. H., M. Kn.
Halaman           : vii + 97 halaman
Harga 75.000


0/Post a Comment/Comments

Jasa Penerbitan Buku ISBN