Penulis: Nur Fauzan Ahmad, M.A.
Buku ini mengkaji secara kritis konsep Nur Muhammad dalam berbagai teks tradisional Melayu dan Arab yang memiliki pengaruh sufistik dan eskatologis. Penulis menelaah teks Hikayat Nur Muhammad, Umdatul-Anshab, dan Akhbãrul-Akhirat sebagai sumber utama untuk menyingkap makna metafisis cahaya kenabian dalam dimensi historis dan teologis. Analisis dilakukan secara intertekstual dan filologis untuk menangkap kesinambungan makna di antara ketiga naskah tersebut. Dengan pendekatan ini, buku menghadirkan narasi koheren mengenai bagaimana Nur Muhammad dipahami sebagai entitas awal penciptaan dan inti dari eksistensi.
Pada bagian
pertama, pembahasan difokuskan pada Hikayat Nur Muhammad yang berkembang
dalam khazanah kesusastraan Melayu klasik. Teks ini diperlakukan sebagai cermin
kosmologi Islam Nusantara yang memadukan unsur mistik, mitologis, dan
kepercayaan lokal. Penulis menunjukkan bahwa hikayat ini bukan hanya karya
sastra, tetapi juga dokumen teologis yang mengandung nilai ontologis. Pemaknaan
terhadap Nur Muhammad dalam teks ini menunjukkan adanya sintesis antara
sufisme dan pemikiran kosmologis masyarakat setempat.
Bagian
selanjutnya mengulas Umdatul-Anshab dan Akhbãrul-Akhirat sebagai
teks Arab yang menguatkan doktrin Nur Muhammad dalam konteks silsilah
dan akhir zaman. Penulis menafsirkan kedudukan Nur Muhammad sebagai
poros dalam rantai kenabian sekaligus sebagai cahaya yang akan membimbing umat
pada hari kiamat. Teks-teks ini membuktikan kesinambungan narasi teosentris
yang meletakkan Nabi Muhammad bukan hanya sebagai manusia sejarah, tetapi
sebagai realitas primordial. Buku ini penting bagi studi teologi Islam, sastra
keagamaan, dan pemikiran kosmologis dunia Melayu.
Posting Komentar