Hutan Adat dalam Perspektif Sosiologi Lingkungan



Judul: Hutan Adat dalam Perspektif Sosiologi Lingkungan

Penulis: Dr. T. Romi Marnelly, S.Sos., M.Si. | Dr. Dian Kurnia Anggreta, S.Sos., M.Si. | Dr. Defri Yoza, S.Hut., M.Si. | Resdati, S.Sos., M.Si. | Seger Sugiyanto, S.Sos., M.Si.

Ukuran A5

Punggung 15 mili

Sinopsis:

Hutan adat merupakan konsep yang menggabungkan aspek ekologis dan budaya dalam pengelolaan sumber daya alam, khususnya hutan, yang telah dilakukan oleh masyarakat adat sejak zaman dahulu. Dalam perspektif sosiologi lingkungan, hutan adat tidak hanya dilihat sebagai sekadar ruang alam, tetapi juga sebagai bagian integral dari sistem sosial dan budaya masyarakat adat. Hutan ini berfungsi sebagai sumber kehidupan, tempat berinteraksi dengan alam, serta sebagai ruang yang memegang teguh nilai-nilai tradisional. Masyarakat adat menganggap hutan sebagai bagian dari identitas dan keberlanjutan hidup mereka, di mana ada hubungan timbal balik yang erat antara manusia dan alam.

Dalam sosiologi lingkungan, hubungan antara manusia dan hutan adat dapat dilihat dalam konteks "relasi sosial-ekologis." Konsep ini menekankan bahwa lingkungan tidak dapat dipisahkan dari dimensi sosial dan budaya manusia. Masyarakat adat tidak hanya mengelola hutan untuk pemenuhan kebutuhan ekonomi, tetapi juga menjaga keseimbangan ekologi dengan memperhatikan prinsip-prinsip adat yang sudah diturunkan dari generasi ke generasi. Oleh karena itu, pengelolaan hutan adat sering kali mencakup sistem hukum adat, aturan-aturan sosial, serta praktik-praktik spiritual yang mengatur cara-cara manusia berinteraksi dengan alam secara berkelanjutan.

Namun, seiring dengan arus modernisasi dan ekspansi pembangunan, hutan adat sering kali terancam oleh eksploitasi sumber daya alam yang tidak berkelanjutan. Dalam konteks ini, sosiologi lingkungan berfokus pada pemahaman tentang bagaimana perubahan sosial dan politik, seperti kebijakan pemerintah atau tekanan pasar, dapat mempengaruhi kelestarian hutan adat. Perjuangan masyarakat adat untuk mempertahankan hak-hak mereka atas tanah dan hutan adat seringkali menjadi ajang konflik antara kepentingan konservasi, pembangunan ekonomi, dan hak asasi manusia. Oleh karena itu, sosiologi lingkungan melihat hutan adat bukan hanya sebagai aset alam, tetapi juga sebagai tempat yang menyimpan konflik dan dinamika sosial yang kompleks.

 

0/Post a Comment/Comments

Jasa Penerbitan Buku ISBN