Filosofis - Rasa-rasanya mengamati perkembangan kehidupan masyarakat dunia ke depan akan diatur oleh sistem IT tanpa kontak fisik. Selain silaturrahmi, beribadah kepada Tuhan tidak bisa lagi berjamaah di Mesjid, orang-orang akan hidup terpisah satu sama lain, artinya sejumlah ketentuan hukum Islam akan ditinggalkan, pada saat yang sama sistem IT akan hadir seolah menjadi solusi mengatur seluruh urusan kehidupan ummat manusia ditengah situasi yang tak menentu dan serba terbatas.
Disini negara negara raksasa (PBB) kemudian akan
mendeklarasikan kehebatannya, kejayaannya dan kekuasaannya menggantung harapan
dan nasib masa depan bangsa-bangsa di Dunia, leluasalah mereka mengatur dunia
dengan seluruh sumber daya yang ada demi satu misi bahwa bergantung pada materi
yang dimiliki oleh kekuatan sains dan teknologi itu adalah pilihan sadar dan
realistis daripada menggantung diri terhadap “Tuhan yang nisbi”.
Dalam pada itu, hubungan interaksi sosial dapat semakin
mudah dibangun (tanpa kontak fisik) berkat kekuataan digital sistem IT yang
membuka ruang komunukasi, transaksi dan akses pasar produksi antar masyarakat
manusia dan negara. Pada sisi ini perkembangan realitas dengan kejadian dan
peristiwa di dalamnya akan membentuk wujud yang paradoks, A = B, sebuah
bangunan epistemologi marxisme yang berusaha mendekonstruksi sistem ketuhanam
dengan kekuatan alat produksi dan sistem pasar materialisme sebagai solusi
kemajuan peradaban dunia.
Tuhan dipahami bukanlah sebagai sandaran kehidupan manusia,
melainkan sandaran itu pada infrastruktur dan sistem pasar produksi yang
dikembangkan melalui dialektika persaingan global antar negara merebut
kekuasaan, dominasi dan kejayaannya.
Kita berkaca pada fakta bahwa disatu sisi, “Negara Timur
Tengah, bentuk-bentuk Islam yang kuat semakin populer dan semakin aktif dalam
politik disana. Dari Brazil hingga El Salvador, Evangelikalisme Protestan
menyebar dengan keberhasilan yang besar, menanamkan gairah spiritual dan suci
di seluruh Amerika Latin.
Pantekostalisme juga berkembang dengan hebat dan tidak hanya
di seluruh Amerika Latin, tetapi juga di Afrika bahkan China. Di Filipina,
puluhan ribu orang menyerahkan diri untuk pergerakan-pergerakan agama baru
seperti El Shaddai. Banyak negara bekas Uni Soviet, yang menganut ateisme
selama puluhan tahun, telah muncul dengan keimanan yang tidak hanya utuh,
tetapi juga kuat dan bersemangat.
Bahkan di Kanada, negara yang hampir tidak dikenal vitalitas
religiusnya, ada bukti kebangkitan spiritualitas dan agama. Di tengah-tengah
kesalehan global yang bersemangat, di atas lautan luas kesakralan realitas
transenden dalam ajaran agama-agama.
Disisi lain, beberapa Negara seperti Denmark dan Swedia
kehidupan sekuler eksis dan bertahan, di dalamnya sebagian besar orang tidak
lagi tertarik bicara agama, religius dan tidak lagi menyembah Tuhan, tidak lagi
memuja kitab kitab dan naskah suci, tidak lagi beribadah, serta tidak lagi
memercayai dogma esensial agama-agama besar di dunia.
Orang-orang semakin menunjukkan sikap bahwa penyembahan
Tuhan itu sebagai bentuk kelemahan diri, pada saat yang sama doa-doa berhenti,
kitab-kitab agama tidak lagi dipelajari, sisi lain manusia meyakini dirinya
tetap bisa memperlakukan orang lain dengan sopan, sekolah dan rumah sakit masih
bisa berjalan lancar dan berkembang pesat, masyarakat bisa tetap menerima semua
perawatan dan dapat menjalankan hidup sehat, perekonomian pun berkembang, sains
semakin menciptakan kemudahan-kemudahan bagi masyarakat dan negara untuk
berinteraksi dan bertransaksi, anak-anak bisa dicintai dalam rumah yang aman dan
hangat bersama keluarga masing-masing, tanpa menilai dan meyakini hal itu
merupakan anugerah langit atau bersumber dari rahmat Tuhan”, itulah
postmodernisme.
Postmodernisme menjelaskan bagaimana dan mengapa masyarakat
tertentu tidak lagi religius di dunia yang tadinya mereka beriman, sistem
pemahaman ini menjelaskan tentang hukum piramida terbalik dari “GOT SPOT”
menjadi “HUMAN SPOT” dengan basis pandangan dunia materialisme murni sebagai
sandaran awal dan tujuan akhir, akhirnya terbentuklah Masyarakat Tanpa Tuhan.
Pemesanan Masyarakat Tanpa Tuhan KLIK DI SINI
Posting Komentar